Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Rindu

"Rindu, Perasaan yang sulit tersampaikan, tapi hati ini tau kepada siapa harus dilabuhkan. Kepada dia, Dia yang diam-diam sering kusebut namanya dalam do'a. Aku tak tau, mengapa Allah hadirkan rindu. Entah sebagai amanah yang harus diperjuangkan, atau malah sebagai ujian yang harus dilewati" Siapa bilang pertemuan membunuh rindu? Menurutku, ia hanya melipatgandakannya, lalu diam-diam ia akan menikamku dari belakang. Aku terhunus dalam bahagia karna pertemuan itu. Lalu, aku harus menahan tangisku setelah ia kembali pergi. Aku ingin hari itu berjalan lebih dari 24 jam, tapi aku hanya pura-pura tersenyum. Punggungnya sempat menyapaku untuk terakhir kalinya, sebelum seluruh tubuhnya tak menyisakan bayangan lagi. Aku seperti bermimpi, tapi itu nyata. Ah mereka bilang pertemuan itu pangkal rindu, tapi bagiku ia adalah tunas untuk lahirnya rindu-rindu yang terus bereplika. Aku sempat lupa, bahwa pertemuan bukan berarti harapanku boleh tumbuh. Ah, aku

Cinta Dalam Ikhlas

"Kepada Engkau, Maha Mengetahui segala rahasia. Ku rangkai ramu bertajuk semoga. Dalam sujud yang lebih lama dari biasanya. Segala yang kurasa dariMu-lah berasal jua. Semogaku tetaplah sederhana, Yang ku perkenalkan padaMu adalah dia. Disepertiga malam tepat pukul dua. Untuk pertama kali, Kusebut namanya sebagai bagian dari yang ku pinta" Ini adalah tentang sebuah kebetulan-kebetulan yang ganjil. Bermula dari mengabaikan hati, menundukkan pandangan, berpapasan menjadi sesuatu yang mendebarkan. Melihat dari kejauhan yang awalnya Istighfar kini menjadi kebiasaan. Kian hari kebetulan-kebetulan lain terus mengikuti perlahan. Maka adalah sebuah kebetulan yang ganjil sehingga aku terjebak lalu tenggelam dalam kesemuan yang menjauhkan hatiku dari ketentraman. Aku, Orang yang mengagumi dirimu sejak lama. Orang yang selalu canggung saat ada yang menyebut namamu, ataukah dirimu yang melintas tepat dihadapanku. Seketika diri ini beristighfar, Mengin

Aku Jatuh Cinta

Ya Allah,  aku jatuh cinta. Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ku ukir kisahnya dalam kata. Meski tak sekalipun kami bertukar kata. Seseorang yang hanya mampu ku sebut namanya dalam hujan, Dalam percakapan bersamaMu,  Dalam diam. Aku jatuh cinta pada seseorang yang selalu membuatku memandangi awan dengan canggung ketika ada yang menyebut namanya, Atau tertunduk lemah ketika mendengar kekaguman perempuan lain terhadap dirinya. Aku jatuh cinta pada seseorang yang ku tatap dalam tunduk pandang tiap kali kami bersilang jalan. Seseorang yang membuatku kemudian menoleh kebelakang, walau hanya punggung yang terlihat atau jejak kaki yang masih tertapak. Suatu ketika aku jatuh cinta, Seketika itu pula aku pasrah. Aku tertunduk malu, Aku harap, aku bisa menyelesaikan rasa ini dengan cara yang tepat. Belajar mengikhlasnya tanpa harus meminta balasan.

Karena Allah Yang Mempertemukan

"Dia telah menuntun saya kepada cahaya, cahaya Allah hadir melalui dirinya" Aku teringat saat pertama kali aku memandangimu. Dahulu, aku adalah seorang perempuan yang masih begitu acuh dengan kewajibanku sebagai hambaNya. Namun, keadaan mulai berbeda. Sekarang aku adalah wanita yang sedang berproses, proses menjadi wanita yang sesungguhnya. In Shaa Allah, bisa tetap Istiqomah. Saat kau ada disana, ku tundukkan padanganku agar tidak menjadi zina mata.  Berusaha dengan sekuat mungkin untuk hati ini tidak merasakan perasaan itu lagi agar tidak menjadi zina hati. Aku berlari, terus berlari. Dari perasaan yang harus ku hapuskan dengan secepatnya yang diiringi rasa ikhlas yang kadang membuat dada menjadi sesak. Ku ingin hanya Allah yang ada dalam hati ini, sang pemilik hati. Namun, aku hanyalah manusia biasa yang telah diberikan hati untuk merasakan cinta sebagai fitrah dariNya. Aku masih saja tetap bertahan dengan rasa itu, rasa kagum yang berubah menjadi cinta. Cint

Lirik Qasidah Ya Ahlal Iradah Badaa

Qasidah ‘Ya Ahlal irodah’ karangan Guru Mulia Habibana Umar bin Hafidz. Qosidah yang menentramkan hati dan membuat jiwa terlena semakin rindu pada Allah. يا اهل الإراده بدا نور الحبيب البشير والگون کله إلی ذاك المشفع يشير Yaa ahlal iroodah badaa nuurul habiibil basyiir  Wal kaunu kulluh ilaa dzaakal musyaffa’ yusyiir يا اخوان جدوا السری سيروا بأحسن مسير إلی مگان العلو إلی المقام الگبير Yaa ikhwaan jidduus-suroo siiruu bi-ahsan masiir  ilaa makaanil ‘uluu ilaal maqoomil kabiir هذا العطافاض والمعطی سميع بصير هذا العطافاض والمعطی عليم قدير Haadzaal ‘athoofaadlo wal mu’thii samii’un bashiir  Hadzaal ‘athoofaadlo wal mu’thii ‘aliimun qodiir هذا الهناطاب من ربي اللطيف الخبير و نورنا يا أحبتنا السراج المنير Haadzaal hanaathooba min robbiillathiifil khobiir  Wa nuurunaa yaa ahibbatinaas-siroojil muniir الله الله الله يا الله …  الله الله الله يا الله Allah Allah Allaahu Ya Allaah.. Allah Allah Allaahu Ya Allaah.. هو عزنا حرزنا وباب ربي الگبير به انجلت کل کربه